wabbypurwo.blogspot.com |
BUSI
Busi adalah
suatu suku cadang yang dipasang pada mesin pembakaran dalam dengan ujung
elektroda pada ruang bakar, busi dipasang untuk membakar bensin yang telah
dikompres oleh piston. Percikan busi berupa percikan elektrik. Pada bagian
tengah busi terdapat elektroda yang dihubungkan dengan kabel ke coil pengapian
(ignition coil) di luar busi, dan dengan ground dibawah busi, membentuk suatu
celah percikan di dalam silinder. Hak paten untuk busi di berikan pada NIKOLA TESLA,
RICHARD SIMMS, ROBERT BOSCH dan KARL
BENZ yang dianggap merupakan perancang
busi.
wabbypurwo.blogspot.com |
CARA KERJA
Busi tersambung ke tegangan yang
besarnya ribuan volt yang dihasilkan oleh ignition coil. Tegangan listrik dari
coil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektroda dibagian tengah busi
dengan yang dibagian samping. Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan udara
yang ada di celah merupakan isolator, namun semakin besar beda tegangan,
struktur gas diantara kedua electrode tersebut berubah. Pada saat tegangan
melebihi kekuatan dielektrik daripada gas yang ada, gas gas tersebut mengalami
ionisasi dan yang tadinya bersifat insulator berubh menjadi konduktor. Setelah ii
terjadi, arus electron dapat mengalir, dan dengan mengalirnya electron, suhu
dicelah percikan busi naik drastic sampai 60.000 K. suhu yang sangat ringgi ini
membuat gas yang telah terionisasi memuai dengan cepat seperti ledakan kecil, inilah percikan busi
yang pada prinsipnya mirip dengan halilintar atau petir.
Penyebab busi mati :
a. Secara teknis :
1.
Over heat, sehingga elektroda di dalam
keramiknya patah
2.
Antara kutub positif dan negative terhubung
singkat/ mempunyai nilai tahanan,
terkadang tidak bisa dibaca dengan ohm meter kecuali menggunakan megger
3.
Campuran bahan bakar yang terlalu kaya, sehingga
menyebabkan penumpukan karbon/ gas buang yang tidak sempurna
4.
Karena elektroda aus, sehingga gap elektroda
terlalu jauh
5.
Cdi lemah sehingga tak dapat menyuplai pengapian
secara stabil
6.
Isolator keramik pada busi retak atau pecah,
sehingga menyebabkan kebocoran arus
7.
Tegangan output coil yang terlalu tinggi,
sehingga loncatan electron terlalu besar
8.
Salah spesifikasi, missal untuk harian memakai
type dingin, padahal idealnya memakai busi type panas, sehingga suhu kerjanya
tidak sesuai
9.
Knocking, karena busi mendapat tekanan ledakan
sebelum kompresi puncak dan waktu percikan api keluar.
b. Secara non teknis :
1.
Bisa karena kena air sewaktu hujan atau dicuci
2.
Busi sudah lama/waktunya penggantian busi sesuai
standard
3.
Cop busi yang rusak sehingga tidak ada
konektifitas aliran pengapian sampai ke busi
S E M O G A B E R M A N F A A T
S E M O G A B E R M A N F A A T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar