SELAMAT DATANG DI BLOG WABBY PURWO SUSENO. GALILAH POTENSI DALAM DIRI ANDA DENGAN MEMBACA BLOG SAYA. SEMOGA APA YANG SAYA TULIS DAPAT MEMBANTU ANDA

Minggu, 10 November 2013

pengertian busi dan penyebab busi mati

wabbypurwo.blogspot.com
BUSI
Busi adalah suatu suku cadang yang dipasang pada mesin pembakaran dalam dengan ujung elektroda pada ruang bakar, busi dipasang untuk membakar bensin yang telah dikompres oleh piston. Percikan busi berupa percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektroda yang dihubungkan dengan kabel ke coil pengapian (ignition coil) di luar busi, dan dengan ground dibawah busi, membentuk suatu celah percikan di dalam silinder. Hak paten untuk busi di berikan pada NIKOLA TESLA, RICHARD SIMMS, ROBERT  BOSCH dan KARL BENZ  yang dianggap merupakan perancang busi.

wabbypurwo.blogspot.com



CARA KERJA
Busi tersambung ke tegangan yang besarnya ribuan volt yang dihasilkan oleh ignition coil. Tegangan listrik dari coil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektroda dibagian tengah busi dengan yang dibagian samping. Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator, namun semakin besar beda tegangan, struktur gas diantara kedua electrode tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik daripada gas yang ada, gas gas tersebut mengalami ionisasi dan yang tadinya bersifat insulator berubh menjadi konduktor. Setelah ii terjadi, arus electron dapat mengalir, dan dengan mengalirnya electron, suhu dicelah percikan busi naik drastic sampai 60.000 K. suhu yang sangat ringgi ini membuat gas yang telah terionisasi memuai dengan cepat  seperti ledakan kecil, inilah percikan busi yang pada prinsipnya mirip dengan halilintar atau petir.
Penyebab busi mati :
a.      Secara teknis :
1.       Over heat, sehingga elektroda di dalam keramiknya patah
2.       Antara kutub positif dan negative terhubung singkat/ mempunyai  nilai tahanan, terkadang tidak bisa dibaca dengan ohm meter kecuali menggunakan megger
3.       Campuran bahan bakar yang terlalu kaya, sehingga menyebabkan penumpukan karbon/ gas buang yang tidak sempurna
4.       Karena elektroda aus, sehingga gap elektroda terlalu jauh
5.       Cdi lemah sehingga tak dapat menyuplai pengapian secara stabil
6.       Isolator keramik pada busi retak atau pecah, sehingga menyebabkan kebocoran arus
7.       Tegangan output coil yang terlalu tinggi, sehingga loncatan electron terlalu besar
8.       Salah spesifikasi, missal untuk harian memakai type dingin, padahal idealnya memakai busi type panas, sehingga suhu kerjanya tidak sesuai
9.       Knocking, karena busi mendapat tekanan ledakan sebelum kompresi puncak dan waktu percikan api keluar.
b.      Secara non teknis :
1.       Bisa karena kena air sewaktu hujan atau dicuci
2.       Busi sudah lama/waktunya penggantian busi sesuai standard
3.       Cop busi yang rusak sehingga tidak ada konektifitas aliran pengapian sampai ke busi

S E M O G A          B E R M A N F A A T


Rabu, 06 November 2013

TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR (CVT)

wabbypurwo.blogspot.com

      
       TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR 
      Transmisi otomatis adalah transmisi kendaraan yang pengoprasiannya dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan gaya centrifugal
       .CVT  (COUNTINOUSLY VARABLE TRANSMISSION)
      CVT adalah sistem transmisi daya dari mesin menuju ban belakang menggunakan sabuk yang menghubungkan antara drive pulley dengan driven pulley.
       


 NAMA DAN FUNGSI
        1. PULLEY PENGGERAK/ PULLEY PRIMER/ DRIVE PULLEY Berfungsi untuk mengatur kecepatan sepeda motor berdasar gaya centrifugal dari roller.
       KOMPONEN DALAM DRIVE BELT
        A. dinding luar puley penggerak dan kipas pendingin : merupakan komponen puli penggerak tetap, selain berfungsi  untuk memperbesar perbandingan rasio , di bagian tepi komponen ini terdapat kipas pendingin yang berfungsi sebagai  pendingin ruang CVT agar belt tidak cepat panas dan aus.
       B. dinding dalam pulley penggerak : merupakan komponen puli yang  bergerak menekan CVT agar diperoleh kecepatan yang di inginkan.
        C. bushing/ boosh : sebagai poros dinding dalam pulley agar dinding dalam dapat bergerak mulus saat bergeser.
       D. 6 buah peluru centryfugal (roller): roller adalah bantalan keseimbangan gaya berat yang berguna untuk  menekan dinding dalam pulley primer sewaktu terjadi putaran tinggi .
       Prinsip kerja roller :  semakin berat rollernya maka dia akan bergerak semakin cepat mendorong movable drive face pada drive pulley sehingga bisa menekan belt ke posisi terkecil, namun supaya belt dapat tertekan maksimal butuh roller yang beratnya sesuai . artinya jika roller terlalu ringan naka tidak dapat menekan belt secara maksimal , efeknya tenaga tengah dan atas akan berkurang. , harus diperhatikan juga saat mengganti roller yang lebih berat harus memperhatikan torsi mesin, sebab jika mengganti roller dengan yang lebih berat bukan berarti akan lebih respektif, karena roller akan terlempar  lebih cepat sehingga pada saat akselerasi perbandingan rasio antara puli primer dan puli sekunder  terlalu besar sehingga akan membebani mesin.
Jika roller rusak/ aus maka harus di ganti , karena kalo tidak diganti maka penekanan  pada dinding dalam puli primer kurang maksimal
Kerusakan atau keausan pada roller di sebabkan karena pada saat penekanan dinding puli terjadi gesekan antara roller dengan dinding dalam pulli primer, sehingga lama kelamaan terjadi keausan pada roller.  
       E. plat penahan : menahan gerakan dinding dalam agar dapat bergeser ke arah luar sewaktu terdorong roller.
        F. v.belt : penghubung putaran dari pulley primer ke pulley sekunder, besarnya v.belt bervariasi tergantung pabrikan motornya, v.belt terbuat dari bahan karet berkualitas tinggi, sehingga tahan terhadap geseklan dan panas.
       2. PULLEY YANG DI GERAKAN / PULLEY SEKUNDER/ DRIVEN PULLEY  Berfungsi untuk mengatur kecepatan berdasar besar gaya tarik  sabuk yang diperoleh dari pulley primer
       KOMPONEN PULLEY SEKUNDER
  1. Dinding luar pulley sekunder : menahan sabuk/ sebagai lintasan agar sabuk dapat bergerak kearah luar
  2. Pegas pengembali : mengembalikan posisi pulley ke posisi awal yaitu posisi belt terluar.
Prinsip kerjanya adalah : semakin keras per maka belt dapat terjaga lebih lama di kondisi  paling luar dari driven pulley. Namun kesalahan kombinasi antara roller dan per cvt dapat menyababkan kerusakan bvahkan keausan pada system cvt. Berikut beberapa kasus yang sering terjadi :
1.       Per cvt yang terlalu keras jika dipaksakan dapat merusak clutch /kopling , panas yang terjadi di dalam cvt akibat perputaran bagian bagianya dapat  menyebabkan kekerasan tingkat materi parts nya memuai. Pada tingkat panas tertentu materi parts tidak akan mampu menahantrekanan pada tingkat tertentu pulaakhirnya per bukanya melentur atau menyempit ke dalam tapi justru bertahan pada kondisi yang masih lebar, kopling yang sudah panaspun akan bisa rusak juga.
2.       Per cvt yang terlalu keras dapat membuat drive belt jauh lebih cepat aus karena belt tidak mampu menekan dan membuka driven pulley . belt semakin lama akan terkikis karena panas dan gerakan berputar dari driven pulley   
  1. Kampas kopling dan rumah kopling : menyalurkan putaran dari pulley sekunder menuju gigi reduksi .
Cara kerja kopling centrifugal : pada saat putaran stasioner / langsam, putarsan poros puli sekunder  tidak di teruskan ke penggeak roda, ini terjadi karena rumah kopling bebasterhadap kampas, dan pegas pengembali  yang terpasang pada puli sekunder.  pada saat putaran stasioner gaya centrifugal dari kampas kopling menjadi kecil sehingga sepatu kopling terlepas dari rumah kopling dan tertarik kea rah poros puli sekunder akibatnya rumah kopling jadi bebas.
Saat putaran mesin bertambah , gaya centrifugal bertanbah besar sehingga mendorong kampas kopling mencapai rumah kopling dimana gayanya lebih besar dari pegas pengembali.
  1. Dinding dalam pulley sekunder : sebagai lintasan agar pulley dapat bergerak ke posisi paling dalam pulley sekunder


# TROUBLE SHOOTING SISTEM CVT #
A.      MESIN HIDUP TAPI SKUTER TIDAK MAU BERGERAK
1.       Drive belt aus
2.       Ramp plate rusak
3.       Kampas kopling aus atau rusak
4.       Pegas driven face patah
B.      MESIN MATI TIBA TIBA
Kampas kopling spring patah
C.      UNJUK KERJA MESIN BURUK PADA KECEPATAN TINGGI ATAU KURANG TENAGA
1.       Drive belt aus
2.       Pegas driven face lemah
3.       Weight roller aus
4.       Pulley faces terkontaminasi
# Mengatasi v.belt slip
Pada kondisi normal system cvt kadang kadang terjadi gesekan / slip pada permukaan v.belt saat terjadi penambahan kecepatan / akselerasi   yang menyebabkan noise/ suara berdecit, oleh karena itu pertama pertama  periksa dan permukaan singgung  v.belt, bila kondisio masih memungkinkan untuk dipergunakan lagi maka gunakan v.belt cleaner untuk menghilangkan suara berdecitnya.
Mengatasi clutch juddering/ kopling bergetar
Yang nenyebabkan terjadinya clutch juddering / kopling bergetar adalah adanya gemuk/ oli/ kotoran lain yang menempel pada spatu kopling, yang dimaksud cluch juddering adalah sulitnya start awal pada saat speda motor mulai jalan , terjadi getaran sehingga kurang halus. Cara mengatasinya sbb:
1.       Periksa permukaan singgung sepatu kopling dan permukaan rumah kopling bagian dalam, jika ada oli atau kotoran lain maka bersihkan dengan cairan pembersih
Catatan : lakukan analisa penyebab adanya oli atau kotoran  dari kemungkinan kebocoran seal.
2.       Jika bukan dari kotoran / oli maka periksa permukaan singgung kopling dari ketidak rataan kopling dan rumah kopling, untuk hal ini gosok permukaan simggung yang tidak rata dengtan a
Penyebab Honda beat/vario larinya tersendat/ gerut gerut di kecepatan 40-60 km/jam
                Sebenarnya kasus ini bisa menimpa pada semua jenis matic dari jenis apapun bisa terjadi ubnormal vibrating tersebut. Kasus tersendat tersebut terjadi pada unit cvt dan di drive puli, dimana puli ini dapan mengembang dan manyempitsesuai kecepatan motor, mengembangnya puli ini karena di  sebelah dalam puli ada roller pemberat yang bisa bergerak karena gaya centrifugal dan bisa menggeser puli sebelah dalam, roller tersebut berjumlah 6 biji yang berbentuk silindris dimana bekerjanya bergesekan dengan pulli movable drivesehingga roller bisa terkikisdan bentuknya tak lagi silindris namun cenderung benjol. Jika sudah benjol maka pergerakan mengembangnya puli dapat dipastikan tidak lagi smoth, karena pergerakan face movable drive yang di picu dari pergerakan roller pemberat tidak serentak bebarengan, maka saat digunakan berakselerasi kecepatan sedang vibrasi akan sangat terasa pada matic.


SEMOGA BERMANFAAT... 


Selasa, 05 November 2013

ADS (automatic decompression system)

1.    ADS ( automatic decompression system)
Yaitu system yang berfungsi untuk membocorkan kompresi dengan memanfaatkan gaya inersia yang terjadi di akhir pergerakan langkah piston, sehingga saat dilakukan starting awal lebih ringan.
System ini digunakan khusus pada motor honda type cub. Tujuan penggunaan sytem ini adalah untuk memperiongan tekanan kaki pada saat melakukan kick starting. Hal ini dapat terjadi karena katup buang terbuka pada posisi langkah kompresi sewaktu engine dimatikan.
Adapun cara kerja ADS sebagai berikut :
1.    Sewaktu engine dimatikan , poros engkol masih berputar mendorong piston (akibat moment inersial) melakukan langkah kompresi.
2.    Sewaktu piston mendekati TMA , tekanan kompresi sudah cukup tnggi dan piston berhenti sesaat.
3.    tekanan piston kemudian mendorong piston ke bawaH , pada engine lain piston akan didorong hingga TMB, tetapi pada engine ADS, tidak demikian halnya,engine ini dilengkapi dengan DECOMPRESSION CAM, decompression akan mendorong / membuka katup buang bila poros engkol bergerak balik , sehingga tekanan kompresi tidak lagi mendorong piston ke bawah melainkan terbuang ke knalpot.


ADS ada 3 macam :
a.    ADS  dengan system konvensional
digunakan pada motor Honda astrea 800-supra 100
b.    ADS dengan system plunger
digunakan pada motor Honda kirana , karisma dan supra x 125
c.     ADS dngan system  decompresson weight
dignakan pada motor Honda vario